ENGERTIAN EKOLOGI
Compiled from many sources by
Khaerul Muslim
Ekologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua
kata, yaitu oikos yang artinya rumah atau tempat hidup, dan logos yang berarti
ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar
makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya
Dalam ekologi, kita mempelajari
makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Definisi
ekologi seperti di atas, pertama kali disampaikan oleh Ernest Haeckel
(zoologiwan Jerman, 1834-1914).
Ekologi adalah cabang ilmu biologi
yang banyak memanfaatkan informasi dari berbagai ilmu pengetahuan lain, seperti
: kimia, fisika, geologi, dan klimatologi untuk pembahasannya. Penerapan
ekologi di bidang pertanian dan perkebunan di antaranya adalah penggunaan
kontrol biologi untuk pengendalian populasi hama guna meningkatkan
produktivitas.
Ilmu ekologi pada dasarnya
menjelaskan hubungan antara organisme -tumbuhan maupun hewan- dengan
lingkungannya. Sifat setiap benda hidup dimengerti dari segi hubungannya. Bukan
hanya dengan alam secara fisik -termasuk tanah, air dan iklim- tetapi juga
dengan benda hidup lain dalam suatu pola saling ketergantungan yang dinamakan
ekosistem. Contoh ekosistem dari Sumatera adalah hutan tropis dataran rendah,
hutan mangrov, sungai, lahan basah gambut, dll.
Ekologi berkepentingan dalam
menyelidiki interaksi organisme dengan lingkungannya. Pengamatan ini bertujuan
untuk menemukan prinsip-prinsip yang terkandung dalam hubungan timbal balik
tersebut.
Dalam studi ekologi digunakan metoda
pendekatan secara rnenyeluruh pada komponen-kornponen yang berkaitan dalam
suatu sistem. Ruang lingkup ekologi berkisar pada tingkat populasi, komunitas,
dan ekosistem.
PRINSIP-PRINSIP
EKOLOGI
Pembahasan ekologi tidak lepas dari
pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik
dan biotik. Faktora biotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan
topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia,
hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan
tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan
ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan
kesatuan.
Faktor Biotik
Faktor biotik adalah faktor hidup
yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam
ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen,
dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.
Faktor biotik juga meliputi
tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas,
ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut
dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu
sistemyang menunjukkan kesatuan. Secara lebih terperinci, tingkatan organisasi
makhluk hidup adalah sebagai berikut.
A. Individu
Individu merupakan organisme tunggal
seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon
kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan hidup, seti jenis dihadapkan
pada masalah-masalah hidup yang kritis. Misalnya, seekor hewan harus
mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuh alaminya, serta
memelihara anaknya. Untuk mengatasi masalah tersebut, organisme harus memiliki
struktur khusus seperti : duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan juga
memperlihatkan tingkah laku tertentu, seperti membuat sarang atau melakukan
migrasi yang jauh untuk mencari makanan. Struktur dan tingkah laku demikian
disebut adaptasi.
Ada bermacam-macam adaptasi makhluk
hidup terhadap lingkungannya, yaitu: adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi,
dan adaptasi tingkah laku.
1. Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi merupakan
penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya. Contoh adaptasi
morfologi, antara lain sebagai berikut.
a. Gigi-gigi khusus
Gigi hewan karnivora atau pemakan
daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar dan runcing untuk menangkap
mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk
mencabik-cabik mangsanya.
b. Moncong
Trenggiling besar adalah hewan
menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah dan Selatan. Makanan
trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang merayap. Hewan ini
mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang
berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya. Hewan ini mempunyai
lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk
menangkap serangga.
c. Paruh
Elang memiliki paruh yang kuat
dengan rahang atas yang melengkung dan ujungnya tajam. Fungsi paruh untuk
mencengkeram korbannya.
d. Daun
Tumbuhan insektivora (tumbuhan
pemakan serangga), misalnya kantong semar, memiliki daun yang berbentuk piala
dengan permukaan dalam yang licin sehingga dapat menggelincirkan serangga yang
hinggap. Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan insektivora, serangga tersebut
akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini memperoleh unsur yang diperlukan.
e. Akar
Akar tumbuhan gurun kuat dan
panjang,berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh di dalam tanah.
Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas.
2. Adaptasi fsiologi
Adaptasi fisiologi merupakan
penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan hidupnya. Contohnya
adalah sebagai berikut.
a. Kelenjar bau
Musang dapat mensekresikan bau
busukdengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi lubang dubur. Sekret
tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
b. Kantong tinta
Cumi-cumi dan gurita memiliki
kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh datang, tinta disemprotkan
ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat melihat kedudukan cumi-cumi
dan gurita.
c. Mimikri pada kadal
Kulit kadal dapat berubah warna
karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna ini dipengaruhi oleh faktor
dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta keadaan sekitarnya.
3. Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku merupakan
adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku. Contohnya sebagai berikut :
a. Pura-pura tidur atau mati
Beberapa hewan berpura-pura tidur
atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini sering berbaring tidak berdaya
dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.
b. Migrasi
Ikan salem raja di Amerika Utara
melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai untuk bertelur. Ikan ini hidup
di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang berumur empat sampai tujuh tahun
berkumpul di teluk disepanjang Pantai Barat Amerika Utara untuk menuju ke
sungai. Saat di sungai, ikan salem jantan mengeluarkan sperma di atas
telur-telur ikan betinanya. Setelah itu ikan dewasa biasanya mati. Telur yang
telah menetas untuk sementara tinggal di air tawar. Setelah menjadi lebih besar
mereka bergerak ke bagian hilir dan akhirnya ke laut.
B. Populasi
Kumpulan individu sejenis yang hidup
padasuatu daerah dan waktu tertentu disebut populasi Misalnya, populasi pohon
kelapa dikelurahan Tegakan pada tahun 1989 berjumlah 2552 batang.
Ukuran populasi berubah sepanjang
waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi. Perubahan
ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu.
Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam populasi. Misalnya, tahun 1980
populasi Pinus di Tawangmangu ada 700 batang. Kemudian pada tahun 1990 dihitung
lagi ada 500 batang pohon Pinus. Dari fakta tersebut kita lihat bahwa selama 10
tahun terjadi pengurangan pohon pinus sebanyak 200 batang pohon. Untuk
mengetahui kecepatan perubahan maka kita membagi jumlah batang pohon
yangberkurang dengan lamanya waktu perubahan terjadi :
700 – 500 = 200batang
1990-1980 10 tahun = 20 batang/tahun
Dari rumus hitungan di atas kita
dapatkan kesimpulan bahwa rata-rata berkurangnya pohon tiap tahun adalah 20
batang. Akan tetapi, perlu diingat bahwa penyebab kecepatan rata-rata dinamika
populasi ada berbagai hal. Dari alam mungkin disebabkan oleh bencana alam,
kebakaran, serangan penyakit, sedangkan dari manusia misalnya karena tebang
pilih. Namun, pada dasarnya populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk
kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya.
Karakteristik iniantara lain : kepadatan (densitas), laju kelahiran
(natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotik, penyebaran umur, dan
bentuk pertumbuhan. Natalitas danmortalitas merupakan penentu utama pertumbuhan
populasi.
Dinamika populasi dapat juga
disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini khusus untuk organisme yang dapat
bergerak, misalnyahewan dan manusia.
Imigrasi adalah perpindahan satu
atau lebih organisme kedaerah lain atau peristiwa didatanginya suatu daerah
oleh satu atau lebih organisme; didaerah yang didatangi sudah terdapat kelompok
dari jenisnya. Imigrasi ini akan meningkatkan populasi.
Emigrasi adalah peristiwa
ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme, sehingga populasi
akan menurun. Secara garis besar, imigrasi dan natalitas akan meningkatkan
jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan emigrasi akan menurunkan jumlah
populasi. Populasi hewan atau tumbuhan dapat berubah, namun perubahan tidak
selalu menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi dapat menyolok bila ada
gangguan drastis dari lingkungannya, misalnya adanya penyakit, bencana alam,
dan wabah hama.
C. Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari
berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling
berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat
keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi.
Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara
komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.
D. Ekosistem
Antara komunitas dan lingkungannya
selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan ekologi yang
disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan
hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai
(mikroorganisme).
Faktor Abiotik
Faktor abiotik adalah faktor tak
hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik utama yang
mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut.
a. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem
karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada
jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
b. Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi
ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga
merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk
berfotosintesis.
c. Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem
karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air
diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan
dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya
transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain,
misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.
d. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi
organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya
juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan
organisme, terutama tumbuhan.
e. Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis
organisme yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda
akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.
f. Angin
Angin selain berperan dalam
menentukan kelembaban juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
g. Garis lintang
Garis lintang yang berbeda
menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak
langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme
yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.
Interaksi antarkomponen ekologi
dapat merupakan interaksi antarorganisme,antarpopulasi, dan antarkomunitas.
INTERAKSI ANTAR ORGANISME
Semua makhluk hidup selalu
bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu
berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu
dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi
demikian banyak kita lihat di sekitar kita.
Interaksi antar organisme dalam
komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi
antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.
a. Netral
Hubungan tidak saling mengganggu
antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan
tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung
dan sapi.
b. Predasi
Predasi adalah hubungan antara
mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa,
predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai
pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang,
rusa,dan burung hantu dengan tikus.
c. Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan
antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme hidup pada
organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat
merugikan inangnya.
contoh : Plasmodium dengan manusia,
Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang.
d. Komensalisme
Komensalisme merupakan
hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan
bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan
spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang
ditumpanginya.
e. Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan antara
dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan.
INTERAKSI ANTARPOPULASI
Antara populasi yang satu dengan
populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung
dalam komunitasnya.Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut.
Alelopati merupakan interaksi
antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi
tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang
ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat
toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh,
jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri tertentu.
Kompetisi merupakan interaksi
antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga
terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan
antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.
INTERAKSI ANTARKOMUNITAS
Komunitas adalah kumpulan populasi
yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Contoh
komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh
bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma.
Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan
dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk
peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari
kedua komunitas tersebut.
Interaksi antarkomunitas cukup
komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan
makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur karbon.
Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.
D. Interaksi Antarkomponen Biotik
dengan Abiotik
Interaksi antara komponen biotik
dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubunganantara organisme dengan
lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain
aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik,
keanekaragaman biotik, serta siklus materi.
Dengan adanya interaksi-interaksi
tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan
untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem.
Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya
dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.
KONSEP Ekosistem & Ekologi
Manusia
Ekosistem-ekosistem digolongkan ke
dalam kategori lebih besar yaitu biom yang umumnya diidentifikasikan dari
vegetasi yang mencirikannya. Hutan tropis, gurun, padang rumput, merupakan
contoh biom. Biom merupakan unit ekologis terbesar di dalam biosfer. Biosfer
itu adalah seluruh lingkungan hidup di planet bumi.
Setiap ekosistem berbeda dari segi
luasan dan keruwetan, juga dari segi daya dukung dan ketahanan terhadap
gangguan. Dalam beberapa dekade terakhir milenium, hampir semua ekosistem di Sumatera
mengalami gangguan berat, bahkan sangat berat. Ini terutama berhubungan dengan
eksploitasi yang jauh melebihi daya dukung. Konversi hutan menjadi perkebunan
pada areal yang sangat luas merupakan contoh gangguan berat ekosistem hutan
tropis Sumatera. Akibatnya, ekosistem hutan di Sumatera terdegradasi dan
akhirnya terfragmentasi ke dalam blok-blok kecil yang saling terisolir.
Ekosistem yang pada awalnya luas dan stabil, menjadi terkotak-kotak dan sangat
rawan terhadap gangguan baru.
Sebenarnya hampir tidak ada lagi
ekosistem yang tidak dipengaruhi secara nyata oleh kegiatan manusia. Misalnya,
jika dalam keadaan normal hutan tropis basah tidak terbakar walaupun dalam
kemarau panjang, tetapi setelah terdegradasi oleh logging berlebihan akhirnya
terbakar juga, seperti yang dialami dua tahun lalu. Jadi ekologi bumi sekarang
boleh dikatakan sudah menjadi masalah ekologi manusia. Tetapi secara
konseptual, ekologi manusia itu apa?
Manusia, menurut ilmu biologi,
memang jenis mamalia yang pada prinsipnya dapat dipandang sebagai unsur hewani
dalam ekosistemnya. Dan pandangan ini tentu berlaku untuk masa evolusi spesies
leluhur manusia, paling tidak sampai munculnya Homo sapiens (subspesies kita
sekarang), sekitar 150.000 tahun lalu. Dengan munculnya subspesies ini, dengan
kapasitas intelektual dan budaya lebih besar, pengembangan teknologi dan
organisasi semakin menonjol. Namun, konsekuensinya pada lingkungan hidup masih
terbatas sebelum manusia mulai mentransformasikan alam lewat pertanian sekitar
10.000 tahun yang lalu. Bahkan masih juga terbatas di mana pertanian masih
dilakukan secara sederhana, seperti perladangan berpindah, pada kepadatan
penduduk sangat rendah sehingga proses-proses alami termasuk regenerasi masih
dominan dan berjalan baik.
Namun, pertanian memiliki potensi
intensifikasi yang dapat diwujudkan lewat seleksi benih dan pengolahan lahan
serta berbagai bentuk-bentuk organisasi. Perkembangan ini memungkinkan populasi
lebih besar dan padat serta pengembangan berbagai spesialisasi jasa atau produk
juga di luar pertanian. Pengembangan populasi dan ekstensifikasi pertanian
untuk mendukung populasi tersebut memperluas dampak pada ekosistem. Ini terjadi
di wilayah yang kesuburan tanahnya tinggi secara alami seperti umumnya di Pulau
Jawa dan Pulau Sumatera terutama di beberapa tempat sepanjang Bukit Barisan.
Akhirnya, berkat revolusi industri dengan pengembangan berbagai mesin dan
kendaraan yang memanfaatkan energi fosil terutama minyak sebagai sumber tenaga
dan teknik lainnya seperti pupuk buatan, kemampuan manusia untuk memanfaatkan
bumi bahkan mentransformasikannya dalam waktu singkat, sangatlah meningkat.
Dampak ekologis pun menjadi dahsyat seperti belakangan ini di Sumatera dan juga
di bagian lain dunia.
Ekologi manusia merupakan studi
terhadap bagaimana manusia berinteraksi dengan alam bukan hanya sebagai makhluk
biologis, tetapi lebih-lebih sebagai makluk berbudaya. Ekologi manusia juga
menyangkut bagaimana interaksi itu mempengaruhi kependudukan dan pola
organisasi dan juga konsekuensinya bagi alam, serta timbal balik dari
konsekuensi itu. Kalau dahulu manusia menjadi aktor terbatas di dalam ekosistem
tertentu, sekarang menjadi sumber pengaruh di hampir semua ekosistem di bumi.
Bahkan boleh dikatakan, planet bumi dengan biosfernya lah yang merupakan ekosistem
bagi manusia sekarang. Daya dukung ekosistem inilah yang akhirnya menentukan,
penyesuaian apa yang harus dilakukan manusia dalam perilaku dan pola organisasi
untuk tetap survive. (O.S)
A. Pengertian Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi.
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi.
B. Nama Komunitas
Nama komunitas harus dapat memberikan keterangan mengenai sifat-sifat komunitas tersebut. Cara yang paling sederhana, memberi nama itu dengan menggunakan kata-kata yang dapat menunjukkan bagaimana wujud komunitas seperti padang rumput, padang pasir, hutan jati.
Cara yang paling baik untuk menamakan komunitas itu adalah dengan mengambil beberapa sifat yang jelas dan mantap, baik hidup maupun tidak.
Nama komunitas harus dapat memberikan keterangan mengenai sifat-sifat komunitas tersebut. Cara yang paling sederhana, memberi nama itu dengan menggunakan kata-kata yang dapat menunjukkan bagaimana wujud komunitas seperti padang rumput, padang pasir, hutan jati.
Cara yang paling baik untuk menamakan komunitas itu adalah dengan mengambil beberapa sifat yang jelas dan mantap, baik hidup maupun tidak.
Ringkasannya pemberian nama
komunitas dapat berdasarkan :
1. Bentuk atau struktur utama seperti jenis dominan, bentuk hidup atau indikator lainnya seperti hutan pinus, hutan agathis, hutan jati, atau hutan Dipterocarphaceae, dapat juga berdasarkan sifat tumbuhan dominan seperti hutan sklerofil
2. Berdasarkan habitat fisik dari komunitas, seperti komunitas hamparan lumpur, komunitas pantai pasir, komunitas lautan,dll
3. Berdasarkan sifat-sifat atau tanda-tanda fungsional misalnya tipe metabolisme komunitas. Berdasarkan sifat lingkungan alam seperti iklim, misalnya terdapat di daerah tropik dengan curah hujan yang terbagi rata sepanjang tahun, maka disebut hutan hujan tropik.
1. Bentuk atau struktur utama seperti jenis dominan, bentuk hidup atau indikator lainnya seperti hutan pinus, hutan agathis, hutan jati, atau hutan Dipterocarphaceae, dapat juga berdasarkan sifat tumbuhan dominan seperti hutan sklerofil
2. Berdasarkan habitat fisik dari komunitas, seperti komunitas hamparan lumpur, komunitas pantai pasir, komunitas lautan,dll
3. Berdasarkan sifat-sifat atau tanda-tanda fungsional misalnya tipe metabolisme komunitas. Berdasarkan sifat lingkungan alam seperti iklim, misalnya terdapat di daerah tropik dengan curah hujan yang terbagi rata sepanjang tahun, maka disebut hutan hujan tropik.
C. Macam-macam Komunitas
Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar dapat dibagi dalam dua bagian yaitu:
1. Komunitas akuatik
Komunitas ini misalnya yang terdapat di laut, di danau, di sungai, di parit atau di kolam
2. Komunitas terestrial
Yaitu kelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di hutan, di padang rumput, di
Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar dapat dibagi dalam dua bagian yaitu:
1. Komunitas akuatik
Komunitas ini misalnya yang terdapat di laut, di danau, di sungai, di parit atau di kolam
2. Komunitas terestrial
Yaitu kelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di hutan, di padang rumput, di
padang pasir, dll.
D. Struktur Komunitas
Karakter komunitas
1. Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas.
Vitalitas menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan perkembangbiakan organisme.
2. Kuantitatif, seperti Frekuensi, densitas dan densitas relatif.
Frekuensi kehadiran merupakan nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu spesies di dalam suatu habitat.
Densitas (kepadatan) dinyatakan sebagai jumlah atau biomassa per unit contoh, atau persatuan luas/volume, atau persatuan penangkapan
Karakter komunitas
1. Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas.
Vitalitas menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan perkembangbiakan organisme.
2. Kuantitatif, seperti Frekuensi, densitas dan densitas relatif.
Frekuensi kehadiran merupakan nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu spesies di dalam suatu habitat.
Densitas (kepadatan) dinyatakan sebagai jumlah atau biomassa per unit contoh, atau persatuan luas/volume, atau persatuan penangkapan
3. Sintesis adalah proses perubahan
dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu arah yang berlangsung lambat secara
teratur pasti terarah dan dapat diramalkan. Suksesi-suksesi terjadi sebagai
akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitasnya dan memerlukan
waktu. Proses ini berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut
klimas. Dalam tingkat ini komunitas sudah mengalami homoestosis. Menurut konsep
mutahir suksesi merupakan pergantian jenis-jenis pioner oleh jenis-jenis yang
lebih mantap yang sangat sesuai dengan lingkungannya.
Suksesi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Ø Suksesi primer yaitu bila ekosistem mengalami gangguan yang berat sekali, sehingga komunitas awal (yang ada) menjadi hilang atau rusak total, menyebabkan ditempat tersebut tidak ada lagi yang tertinggal dan akhirnya terjadilah habitat baru.
Suksesi sekunder yaitu prosesnyaØ sama dengan yang terjadi pada suksesi primer, perbedaannya adalah pada keadaan kerusakan ekosistem atau kondisi awal pada habitatnya. Ekologi tersebut mengalami gangguan, akan tetapi tidak total, masih ada komunitas yang tersisa.
E. Interaksi
Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Interaksi antarkomponen ekologi dapat merupakan interaksi antarorganisme, antarpopulasi, dan antarkomunitas.
1. Interaksi antar organisme
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita.
Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.
Netral adalah hubungan tidak saling menggangguØ antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi.
Predasi adalah hubungan antara mangsa danØ pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.
Parasitisme adalahØ hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya. Contoh : Plasmodium dengan manusia, Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang.
Ø Komensalisme adalah merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
MutualismeØ adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan.
2. Interaksi Antarpopulasi
Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut.
Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.
3. Interaksi Antar Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.
Interaksi antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.
4. Interaksi Antarkomponen Biotik dengan Abiotik
Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubunganantara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.
Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.
Suksesi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Ø Suksesi primer yaitu bila ekosistem mengalami gangguan yang berat sekali, sehingga komunitas awal (yang ada) menjadi hilang atau rusak total, menyebabkan ditempat tersebut tidak ada lagi yang tertinggal dan akhirnya terjadilah habitat baru.
Suksesi sekunder yaitu prosesnyaØ sama dengan yang terjadi pada suksesi primer, perbedaannya adalah pada keadaan kerusakan ekosistem atau kondisi awal pada habitatnya. Ekologi tersebut mengalami gangguan, akan tetapi tidak total, masih ada komunitas yang tersisa.
E. Interaksi
Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Interaksi antarkomponen ekologi dapat merupakan interaksi antarorganisme, antarpopulasi, dan antarkomunitas.
1. Interaksi antar organisme
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita.
Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut.
Netral adalah hubungan tidak saling menggangguØ antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi.
Predasi adalah hubungan antara mangsa danØ pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.
Parasitisme adalahØ hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya. Contoh : Plasmodium dengan manusia, Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang.
Ø Komensalisme adalah merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
MutualismeØ adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan.
2. Interaksi Antarpopulasi
Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut.
Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.
Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.
3. Interaksi Antar Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.
Interaksi antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.
4. Interaksi Antarkomponen Biotik dengan Abiotik
Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubunganantara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.
Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.
Dengan demikian, Komunitas
ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah
tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Cara penamaan suatu komunitas harus dapat memberikan keterangan mengenai sifat-sifat komunitas tersebut seperti bentuk atau struktur utama (jenis yang didominan), berdasarkan habitat fisik dari komunitas, atau pun berdasarkan sifat-sifat atau tanda-tanda fungsionalnya.
Macam-macam dari komunitas yaitu komunitas akuantik dan komunitas terestrial.
Yang menyusun dari suatu komunitas yaitu karakter komunitas seperti kualitatif, kuantitatif, dan sintesis.
Dan interaksi pada ekosistem dibagi menjadi empat, yaitu interaksi antar organisme, interaksi antar populasi, interaksi antar komunitas, dan interaksi antar komponen biotik dengan abiotik.
Cara penamaan suatu komunitas harus dapat memberikan keterangan mengenai sifat-sifat komunitas tersebut seperti bentuk atau struktur utama (jenis yang didominan), berdasarkan habitat fisik dari komunitas, atau pun berdasarkan sifat-sifat atau tanda-tanda fungsionalnya.
Macam-macam dari komunitas yaitu komunitas akuantik dan komunitas terestrial.
Yang menyusun dari suatu komunitas yaitu karakter komunitas seperti kualitatif, kuantitatif, dan sintesis.
Dan interaksi pada ekosistem dibagi menjadi empat, yaitu interaksi antar organisme, interaksi antar populasi, interaksi antar komunitas, dan interaksi antar komponen biotik dengan abiotik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar